Selamat Datang ! ...

Jumat, 22 Januari 2010

Tiap Hari 10.000 Jenazah Dikubur di Kuburan Massal!

Tiap Hari 10.000 Jenazah Dikubur di Kuburan Massal!

Mengerikan! Sekitar 10.000 jasad korban gempa setiap harinya diangkut ke kuburan massal di Port-au-Prince, ibukota Haiti. Jenazah para korban gempa itu diangkut dengan buldoser dan truk-truk.

Menurut angka resmi pemerintah Haiti, sejauh ini diperkirakan 90 ribu orang telah dikubur sejak gempa dahsyat mengguncang Haiti pada 12 Januari lalu. Sekitar 110 ribu jenazah lainnya diperkirakan masih berada di antara reruntuhan bangunan.

Foultone Fequiert, salah seorang pekerja penguburan, mengaku trauma dengan tugas mengerikan mereka. "Saya telah melihat begitu banyak anak, sangat banyak. Saya tak bisa tidur di malam hari dan kalaupun saya tidur, akan terus-menerus bermimpi buruk," tutur pria berumur 38 tahun itu.

"Kemarin saja saya menerima 10.000 mayat," imbuhnya seperti dilansir harian Inggris, Telegraph, Jumat (22/1/2010).

Begitu banyaknya korban tewas sampai-sampai para pekerja penguburan tak punya waktu untuk memberikan penguburan yang layak secara agama. Mayat-mayat itu dimasukkan begitu saja ke tanah galian untuk dikubur secara massal.

Organisasi kemanusiaan terkemuka Prancis, Medecins Sans Frontieres mengingatkan, korban jiwa bakal bertambah lagi. Sebab banyak korban gempa yang terluka hingga kini belum diobati. Belum lagi munculnya penyakit-penyakit menular di tenda-tenda pengungsi.

"Ancaman kesehatan berikutnya termasuk wabah muntaber, infeksi saluran pernafasan dan penyakit lainnya di antara ribuan warga Haiti yang tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak dengan sanitasi yang buruk atau bahkan tidak ada," kata Dr Greg Elder dari Medecins Sans Frontieres.

Saat ini puluhan ribu warga Haiti masih dirawat karena mengalami luka serius di rumah sakit-rumah sakit darurat di Port-au-Prince. Gempa berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang Haiti diperkirakan telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang.

Hadist tentang perang terhadap orang kafir.

Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika Nabi saw. wafat, dan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. diangkat sebagai khalifah, dan terjadilah orang-orang yang murtad (yakni telah menolak sebagian dari kewajiban-kewajiban dalam Islam), maka Umar r.a. berkata kepada Abu Bakar r.a.: Bagaimana, atau dengan alasan apakah engkau akan memerangi orang-orang itu, padahal Nabi saw. telah bersabda: Aku diperintah memerangi orang-orang itu sehingga mereka mengakui La ilaha ilallah, maka siapa telah mengakuinya (mengucapkannya) berarti terpelihara daripadaku harta dan jiwanya, kecuali menurut hak Islam, dan perhitungan mereka terserah kepada Allah. Jawab Abu Bakar r.a.: Demi Allah aku akan memerangi orang yang membedakan antara kewajiban shalat dengan kewajiban zakat, sebab zakat itu kewajiban harta kekayaan, demi Allah jika mereka menolak kewajiban zakat meskipun sebesar anak kambing, yang biasa mereka serahkan kepada Nabi saw. pasti akan aku perangi mereka karena menolak zakat itu. Kemudian Umar r.a. berkata: Demi Allah, benar-benar Allah telah membuka hati Abu Bakar r.a. sehingga aku sadar bahwa itulah yang benar. (Bukhari, Muslim).

HadisT Shalat Lima waktu

Thalhah bin Ubaidillah r.a. berkata : Seorang dari Najed datang kepada Nabi saw. sedang ia terurai rambutnya, lalu ia mendekat kepada Nabi saw., dengung suaranya dapat didengar tetapi tidak dapat ditangkap (dimengerti) apa yang dikatakannya tiba-tiba ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah saw. bersabda : Lima kali shalat dalam sehari semalam. Ia bertanya : Apakah ada kewajiban bagiku selain itu ? Jawab Nabi saw. : Tidak, kecuali jika anda akan shalat sunah. Lalu Nabi saw. bersabda : Dan puasa pada bulan Ramadhan. Orang itu bertanya : Apakah ada lagi puasa yang wajib atasku selain itu ? Jawab Nabi saw. : Tidak, kecuali jika anda puasa sunah. Lalu Nabi saw. menerangkan kewajiban zakat. Maka ia bertanya : Apakah ada kewajiban selain itu ? Jawab Nabi saw. Tidak, kecuali jika anda bershadaqah sunah. Maka pergilah orang itu, sambil berkata : Demi Allah aku tidak akan melebihi atau mengurangi dari itu. Maka Rasulullah saw. bersabda : Sungguh bahagia ia jika benar-benar (yakni dalam ucapannya tidak akan mengurangi atau melebihi itu). (Bukhari, Muslim).